Rabu, Oktober 17, 2012

Teruntuk Sahabat (I)

Wahai sahabat, mengapa kau terlihat sedih? Adakah rasa sakit yang sedang  kau rasakan? Apakah kau membutuhkanku? Datanglah padaku, kapanpun kau mau.

Wahai sahabat, mengapa kau menangis sendirian? Ada apa sebenarnya denganmu? Jika kau membutuhkan pundakku, aku akan memberikannya padamu. Aku akan selalu memberikannya padamu kapanpun kau butuh.

Wahai sahabat, adakah yang ingin kau ceritakan padaku? Berceritalah! Aku akan mendengarkanmu, aku akan menunggu sampai ceritamu habis dan kau bisa merasa lebih tenang setelahnya. Walaupun aku tidak bisa banyak membantu menyelesaikan masalahmu itu. 

Bukankah yang kau butuhkan adalah seorang teman? Jika kau merasa sedih, terpuruk, dan tak tahu kemana harus berlabuh untuk melepaskan beban yang kau rasa?

Ingatlah sahabat, ada aku disini, disampingmu. Datanglah padaku. Aku akan selalu ada kapanpun kau membutuhkan teman. Aku akan selalu ada disaat kamu sedang sedih, disaat kamu sedang marah. Marahlah padaku, jika kau ingin marah tapi tak bisa melampiaskannya. Lampiaskanlah kemarahanmu padaku, asal kau tidak sedang benar-benar marah padaku.  Keluarkankanlah semua kesedihanmu padaku. Agar aku bisa ikut merasakan apa yang kau rasa.

Wahai sahabat, begitu berartinya dirimu untukku. Aku akan merasa bahagia, bangga dan berguna sebagai seorang sahabat, jika kau datang padaku. Jika kau benar-benar membutuhkanku. Aku akan selalu ada untukmu.

I’ll always in your side, and I’ll always be there if you need me.


With love,

Erry Kurnia Sari

Read also Teruntuk Sahabat II

0 komentar:

Posting Komentar

 

Template by Blogger Candy