Kamis, November 22, 2012

Siapa Bilang Makan Karbo Malam Hari Membuat Gemuk!!!

Wanita pada umumnya akan selalu mempertahankan penampilannya dengan berbagai cara, baik dengan perawatan kecantikan ataupun dengan diet. Dalam hal diet, kebanyakan orang meyakini makan makanan berat yang tentunya mengandung berkarbohidrat cukup tinggi, terutama disaat malam hari akan menambah berat badan dan mengakibatkan seseorang menjadi gemuk. Namun berdasarkan hasil penelitian ditemukan makan makanan berkarbohidrat tinggi pada malam hari ini justru memiliki efek yang sebaliknya. Mungkin cara diet ini terinfluens dari ibadah puasa yang dijalankan oleh seluruh umat islam ketika bulan Ramadhan, dimana umat islam baru dibolehkan makan pada saat berbuka yang waktunya telah menjelang malam hari. Hal tersebut tentunya menjadikan mereka harus makan dimalam hari guna mengembalikan energinya. Memakan makanan berkarbohidrat tinggi pada malam hari seperti mengkomsumsi semangkuk pasta, menjadi makanan yang sangat efektif untuk mengurangi risiko seseorang menderita penyakit jantung dan diabetes, hal tersebut didsarkan dari hasil studi dari Hebrew University. Pada hasil studi ini pula ditegaskan bahwa memakan makanan berkarbohidrat tinggi akan menjadi sumber energi seseorang, dan dapat memberika efek yang mengenyangkan serta memiliki manfaat untuk mempengaruhi produksi hormon yang berkaitan dengan faktor risiko serangan jantung, sehingga cara diet ala muslim seperti ini sangat besar dimungkinkan bagi orang yang memiliki berat badan yang lebih agar bisa menjadi langsing. “Gagasannya muncul dari beberapa studi tentang aktivitas kaum Muslim selama bulan Ramadan ini, ketika mereka berpuasa di siang hari dan makan makanan berkarbohidrat di malam hari yang menunjukkan bahwa kurva pelepasan leptinnya berubah karenanya,” tutur Profesor Zecharia Madar, peneliti senior dari Ministry of Education, Israel seperti dikutip dari Daily Mail.
Hal tersebut kemudian diperkuat dengan dilakukannya penelitian terhadap 78 anggota kepolisian sebagaimana yang dimohonkan oleh peneliti untuk melakukan diet ala puasa Ramadan (makan karbohidrat di malam hari) atau menjalani diet pengendalian berat badan (makan karbohidrat di siang hari). Dalam kurun waktu 6 enam bulan kedepan, peneliti mengamati efek diet terhadap para partisipan yang terdiri oleh ke-78 anggota kepolisian terhadap pelepasan tiga hormon; leptin (hormon yang mempengaruhi rasa kenyang), ghrelin (hormon yang mempengaruhi rasa lapar) dan adiponektin (hormon yang dikaitkan dengan obesitas, resistensi insulin dan sindrom metabolik).

Berdasarkan hasil studi tersebut, maka peneliti memproleh hasil bahwa diet ala puasa Ramadan ini mendorong perubahan positif pada profil hormon partisipan yang diminta melakukannya. Selain itu, efek lain yang dirasakan oleh partisipan diet ala Ramadan menjadi tidak mudah lapar serta memiliki berat badan, lingkar perut dan lemak tubuh yang lebih baik ketimbang kelompok lainnya.

Terjadinya perbaikan kadar gula dalam darah, lipid darah, serta tingkat peradangan merupakan hasil laporan lainnya yang ditemukan oleh peneliti terhadap para partisipan. Dari hasil studi tersebut, maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa mengkomsumsi makanan berkarbohidrat tinggi pada malam hari sangatlah bermanfaat, terlebih bagi orang yang sangat berpotensi mengalamami diabetes ataupun penyakit kardiovaskular yang diakibatkan obesitas yang dialamaninya.

Berdasarkan hasil studi ini sebagai mana yang dipublish dalam  jurnal Obesity and Nutrition, Metabolism and Cardiovascular Diseases, dimana “temuan ini juga memberikan alternatif diet yang lebih baik bagi orang-orang yang sulit mempertahankan metode dietnya dari waktu ke waktu” tutup Profesor Madar.

-errykurniasari-

0 komentar:

Posting Komentar

 

Template by Blogger Candy